Senin, 18 Juni 2012

Tafakur Cinta

 

  Ya ALLAH. 

Saat aku menyukai seorang teman. Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir. Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir

  

   Ya ALLAH. 

Ketika aku merindukan seorang kekasih. Jadikan aku selalu rindu kepada Cinta SejatiMU. Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi

 

 Ya ALLAH. 

Jika aku hendak mencintai seseorang. Temukanlah aku dengan orang yang mencintaiMU. Agar bertambah kuat cintaku padaMU


Ya ALLAH.  

Ketika aku sedang jatuh cinta. Jagalah cinta itu agar tak melebihi cintaku padaMU

 

Ya ALLAH. 

Jika suatu ketika aku jatuh cinta, jangan biarkan cintaku padaMU berkurang sedikitpun hingga membuatku lalai dan berpaling dariMU 

  

  Ya ALLAH. 

Jika suatu saat aku jatuh cinta, penuhilah hatiku dengan bilangan cintaMU yang tak berbatas, agar ku dapat menjalani sisa hidupku dengan damai 

 

  Ya ALLAH

 Jika suatu saat aku jatuh cinta, pilihkanlah untukku seseorang yang hatinya penuh dengan kasihMU, agar membuatku semakin mengagungkanMU

 

   Ya ALLAH 

Ketika aku berucap aku cinta padamu. Jadikan perkataan itu kukatakan kepada yang hatinya tertaut padaMU. Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karenaMU

 

Ya ALLAH

 Dicintai oleh orang yang kucintai sangatlah berarti. Tapi dicintai oleh Sang Pencipta adalah segalanya bagiku

 

Ya ALLAH

 Kuingin menuliskan asmaMU di langit, tapi  ku takut tak dapat melihatnya karena tertutup awan.

 

Ya ALLAH

Kuingin menuliskan namaMU di bumi tempatku bersujud. Tapi ku takut kan tersaput debu

 

Ya ALLAH

Kuingin menuliskan asmaMU di  samudera luas. Tapi ku takut kan terbawa ombak 

 

 Ya ALLAH.

    Izinkan aku menuliskan namaMU di  hatiku. Agar ENGKAU selalu ada di hatiku

Biarkan aku menjadikanMU sebagai cinta sejatiku

Yang akan dengan bangga ku persembahkan padaMU kelak

 

 

 

 

 

Minggu, 17 Juni 2012



TUGAS KELOMPOK
PENGARUH FAKTOR
HEREDITAS DAN LINGKUNGAN
MATA KULIAH :  Program SD Kelas Awal
Dosen Pengampuh : Drs. Sugiono M.Pd
DI SUSUN
OLEH
Rinayanti
Junita                        091610369
Yuliana                        091610560
Evi mulyani                  091610616
Eka setianingsih           091610295
Anggrainy afna y         091610515
Heppy sumiati              091610429


 







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2012


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur dengan tulus serta kerendahan hati kehadirat Allah SWT, karena dengan taufik dan hidayahNya kami dapat mempersembahkan makalah ini.
Selawat dan salam selalu disampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa umat islam menuju jalan kebahagian didunia dan akhirat melalui serangkaian dakwah dan pendidikan yang dilakukanya.
Tujuan malakah ini untuk memenuhi tugas kelompok Mata kuliah Program SD Kelas Awal pada khususnya dan untuk menambah ilmu pengatahuan kita tentang dunia pendidikan. Namun disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi pembahasan dan analisisnya, untuk itu kepada dosen dan teman teman diharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan malakah ini yang akan datang.
Akhirnya denngan senantiasa mengharapkan petunjuk dari Allah SWT, kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.





Pontianak,  juni 2012

            Tim

DAFTAR ISI
PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang................................................................................................ 1.1
B.   Masalah......................................................................................................... 1.1
C.   Tujuan........................................................................................................... 1.1
BAB II PEMBAHASAN
Pengaruh Hereditas dan Lingkungan................................................................. 1
A. Faktor hereditas........................................................................................ 1
B. Faktor lingkungan..................................................................................... 4
C. Implikasi bagi guru .................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
1 Simpulan.................................................................................................... 15
2 Saran.......................................................................................................... 15
Daftar Pustaka..................................................................................................... 16







BAB II
PEMBAHASAN
PENGARUH FAKTOR HEREDITAS DAN LINGKUNGAN

A.      FAKTOR HEREDITAS
Kata hereditas berasal dari bahasa inggris heredity yang berarrti keturunan,bawaan. Faktor hereditas kita artikan sebagai faktor bawaan, yaitu sifat atau karakteristik anak yang diturunkan orang tuanya atau keluarganya. Oleh karena sifat ini berupa bawaan yang berada dalam diri anak, faktor hereditas kita sebut pula sebagai faktor internal.
Mari kita kaji pendapat para pakar mengenai berbagai faktor bawaan yang mempengaruhi perkembangan anak :

1.                  Aspek fisik
Menurut para pakar yang diungkapkan oleh Winzer (1995), perbedaan fisik sebagian besar merupakan akibat dari kematangan, yang dikontrol oleh gen (plasma pembawa sifat) yang diturunkan ketika terjadinya konsepsi (pembuahan), yaitu bertemunya sel telur dan sperma. Sebagian lagi terjadinya perbedaan perkembangan anak ditentukan oleh pemeliharaan semasa kehamilan, gizi, kesehatan,dan olah raga.
Setiap orang mempunyai sifat bawaan fisik yang hampir tidak dapat dipengaruhi oleh gizi atau pemeliharaan lain nya. Ciri-ciri bawaan fisik ini, misalnya bentuk tubuh, warna kulit, bentuk bagian-bagian badan tertentu, warna rambut, yang semuanya membentuk ciri khas seseorang.sifat-sifat bawaan ini juga dapat dikaitkan dengan ras atau suku bangsa, misalnya dengan melihat warna kulit, wajah atau warna rambut kita dapat menil pemelitianaebak apakah anak tersebut keturunan asing atau berasal dari daerah tertentu. Ciri-ciri khas yang diturunkan oleh suku bangsa atau ras tertentu ini disebut bawaan ras.


2.             Jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan faktor bawaan yang mempengaruhi perkembangan anak dalam berbagai aspek, dan seperti dalam kemampuan kognitif, kemampuan berbahasa, bersikap dan berbagai keterampilan. Beberapa pakar telah melakukan penelitian tentang pengaruh jenis kelamin terhadap perkembangan anak. Misalnya saja, Hyde dan Linn yang diulas oleh Winzer (1995), menemukan bahwa anak laki-laki mempuyai kemampuan berbahasa yang semakin meningkat  hampir anak wanita .hasil penelitian  itu berbeda dengan hasil penelitian sebelumya yang menujukan bawah anak wanita lebih mampu berbahasa dibandingkan  anak laki-laki. Dari berbagai hasil penelitian,kemudian disimpul kan bahwa anak wanita lebih cepat mampu berbica dari pada anak laki-laki namun semakin bertambah usia mereka berbedaan itu semakin kecil(winzwr,1995).
Perbedaan lain yang dikaitan dengan jenis kelamin adalah dalam memilih permainan ,misalnya dalam memilih permainan ,anak wanita akan ,memilih mainan yang berbeda dari anak laki-laki.Beberapa pakar menemukan bahwa ank wanita lebih banyak diarahkan oleh orang dewasa dalam aktivitas permainan dari pada anak laki-laki(Winzer 1995).Dari segi kemampuan kognitif meskipun terjadi perbedaan yang berkepanjangaan ,pada umumnya ada kecendrungan bahwa wanita lebih  kuat dalam bahasa, sedangkan laki-laki lebih mampu dalam matematika, sebagaimana yang diulas oleh Wizer (1995) dengan berdasarkan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh jenis kelamin.
Dari segi sikap dan nilai, para pakar juga menemukan perbedaan antara pri dan wanita. Cardes, sebagaimana diulas oleh Winzer (1995) menemukan bahwa wanita lebih cendrung meminta persetujuan orang lain dan lebih penyayang dari laki-laki. Selanjutnya Winzer (1995) juga mengulas penelitian Gilligan, yang menemukan bahwa wanita lebih peduli pada rasa tanggung jawab, sedangkan laki-laki lebih berorientasi pada keadilan.



3.              Kesehatan
Diantara berbagai penyakit yang menggangu kesehatan manusia terdapat penyakit yang bersifat menurun, seperti penyakit gula (diabetes). Bahkan dulu, penyakit epilepsi (ayan) dianggap sebagai penyakit turunan. Namun, dengan kemajuan teknologi, akhir-akhir ini sering ditayangkan ditelevisi, penyakit epilepsi tidak lagi dianggap sebagai penyakit turunan.

4.              Kemampuan Mental (Kecerdasan)
Faktor kecerdasan atau kemampuan mental sebagai faktor hereditas yang mempengaruhi perkembangan anak sangat banyak dibahas/diteliti oleh para ahli dan menjadi menjadi perdebatan yang berkepanjangan (Sprinthall & Sprinthall, 1987 ; Winzer, 1995,Woolfolk,1993 ; dan Sumadi Suryabrata,1990). Kecerdasan atau intelegensi yang dikenal dengan IQ (intelligence Quotion), merupakan tingkat kecerdasan yang oleh beberapa pakar dianggap sebagian besar dipengaruhi oleh faktor bawaan. Misalnya, Burke,Jansen, dan Terman, sebagaimana diungkapkan oleh Winzer (1995), melaporkan bahwa (17 %) ditentukan oleh lingkungan.
Laporan itu sudah berusia puluhan tahun yaitu menjelang perang dunia 1. Beberapa uluh tahun kemudian tahun kemudian, seorang pakar ( Jansen), melaporkan hal yang hampir sama, yaitu kecerdasan seseorang sangat tergantung dari faktor genetik, kurang lebih punya pengaruh  80 % (Winzer,1995).
Namun, disamping pakar yang menyatakan besarnya pengaruh hereditas pada kecerdasan seseorang, banyak pakar mengatakan bahwa kecerdasan seseorang lebih banyak ditentukan oleh faktor lingkungan.

5.                  Bakat
Bakat yaitu sebagaimana dikutip oleh Sumadi Suryabrata (1990) merupakan kemampuan untuk melakukan suatu tugas tanpa banyak tergantung kepada latihan. Bakat memang merupakan ciri khas individu yang sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan anak. Seseorang yang belajar atau bekerja sesuai dengan bakatnya akan lebih berhasil daripada kalau ia mempelajari di luar bakatnya.
Menurut Guilford, yang diulas oleh Sumadi Suryabrata (1990), bakat mencakup 3 dimensi, yaitu perseptual, psikomotor, dan intelektual. Dimensi perseptual berkaitan, antara lain dengan kemampuan/kepekaan indra menangkap sesuatu psikomotor, antara lain berkaitan dengan kekuatan, ketelitian, dan kecepatan serta dimensi intelektual mencakup ingatan, pengenalan, penilaian, kemampuan berfikir.
B.                 FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor lingkungan yang dianggap mempengaruhi perkembangan anak mencakup lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, kebudayaan, dan media ( winzer , 1995 ).
1.                  Lingkungan keluarga
Berbagai aspek keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak.
a.                   Jumlah anak dalam keluarga
Jumlah anak dalam keluarga ditemukan oleh para pakar punya pengaruh dalam perkembangan anak (Winzer,1995). Salah satu penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak berpengaruh pada pencarian akademik. Makin besar jumlah anak dalam satu keluarga, makin rendah pencapaian akademik anak-anak tersebut (dalam Winzer,1995). Hal ini dapat kita pahami karena dengan jumlah anak yang besar, perhatian orang tua harus terbagi.
b.                  Nomor kelahiran
Anak pertama dalam keluarga menunjukkan perkembangan kemampuan akademik dan fisik, sebagaimana yang ditemukan oleh Belmont dan Marolla (dalam winzer, 1995). Namun demikian, ada juga yang menemukan bahwa urutan kelahiran tidak punya pengaruh dalam perkembangan anak.
c.                   Perubahan struktur keluarga
Perubahan struktur keluarga, misalnya adanya perceraian, adanya bapak/ibu tiri juga ouuuuudddddapatdapat
 dapat mempengaruhi perkembangan anak. Hal ini dapat kita pahami karena perubahan struktur keluarga, lebih-lebih yang berupa perceraian akan mengakibatkan munculnya masalah dalam keluarga.
d.                  Latar belakang pendidikan orang tua
Latar belakang pendidikan orang tua mempengaruhi perkembangan anak terutama dalam perkembangan bahasa (Winter,1995). Hal ini dapat kita pahami karena anak belajar bahasa dari orang yang selalu dekat dengannya, apakah itu ibunya atau pengasuhnya.
e.                   Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang tergambar dari kedudukannya di dalam masyarakat dan keadaan ekonominya. Meskipun mungkin tidak benar disemua tempat , para pakar dinegeri barat menemukan bahwa ada hubungan langsung antara kecerdasan dan status sosial ekonomi. Anak yang berasal dari tingkat status sosial ekonomi yang berbeda-beda dapat ditandai dari jenis mainan dan bahasa yang mereka gunakan (Winzer, 1995). Secara logika kita dapat memahami hal ini karena anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi akan mendapatkan segala kebutuhannya sehingga jika ia tergolong berkemampuan normal saja, ia akan mampu belajar dengan baik. Bandingkan dengan anak yang harus membantu orang tua mencari nafkah. Kesempatan untuk belajar dan menikmati mainan atau kebutuhan lain akan sangat terbatas.
Itulah beberapa aspek keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak. Perlu kita pahami bahwa pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak makin lama makin berkurang, sejalan dengan meningkatnya usia anak. Makin besar anak , pengaruh keluarga makin berkurang karena anak semakin banyak berada diluar rumah. Dengan demikian, anak usia SD masih lebih banyak dipengaruhi oleh faktor keluarga dibandingkan dengan anak SLTP. Demikian seterusnya.
2. lingkungan sekolah
Pada usia 5 tahunbahkan ada yang lebih awal dari itu, sebagian waktunya diluar keluarga. Mereka mulai bersekolah baik di TK atau SD, kehidupan sekolah mulai mewarnai sikap dan aktivitas mereka. Pengaruh sekolah terhadap pperkembangan anak tidak dapat diragukan lagi.dari pengamatan langsung dapat kita menyimak bahwa pada umumnya mereka yang menuikmati pendidikan sekolah menunujukan sikap yang berbeda dari mereka yang tidak menikmati pendidikan sekolah.
Para pakar yang mengambil keputusan menyadarai betapa besarnya pengaruh lingkungan sekolah, sebagai pendidikan formal terhadap pendidikan anak. Oleh karena itu berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan kualitas sekolah sehingga pengaruhnya tweerhadap perkembangan anak semangkin positif. Perbaikan gedung dan fasilitas sekolah, perbaikan kurikulum dan alat-alat atau buku pelajaran, perbaikan metode mengajar, serta meningkatkan mutu guru, merupakan contoh – contoh usaha untuk memperbaiki kualitas pengaruh sekolah terhadap siswa.
3. lingkungan budaya dan masayarakat
Kebudayaan dan masyarakat kadang – kadang susah dipisahkan. Untuk menetapkan wawasan ada baiknya kita ketahui bahwa kebudayaan mencakup pengatahuan, nilai, sikap, dan tradisi,  yang dijadikan pedoman oleh sekelompok orang, dalam memecahkan masalah kehidupan ( woolfolk, 1993 ). Selanjutnya masayarakat dapat dibedakan menurut daerah, bangsa, suku bangsa, agama, jenis kelamin, status sosial, dan sebagainya. Dengan demikian seseorang dapat dipandang dari berbagai kelompok masyarakat, yang mempunyai budaya sendiri, misalnya seorang yang berasal dari jawa dan beragama iskam paling tidak tidak terpengaruh oleh dua latar belakang yaitu jawa dan islam.
Dari pengamatan sehari-hari, kita dapat menyimak bahwa setiap orang yang lahir dan dibesarkan  dari mayarakat nelayan akan berbeda kebiasaan dengan mereka yang tinggal didaerah pariwisata.
4. media
Perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi membuat dunia terasa semangkin kecil arus globalisasi yang semangkin menggebu kadang – kadang membuat kita terengah – engah dan terheran – heran. Kejadian yang berlangsung nun jauh dinegri seberang dapat secara langsung kita nikmati melalui layar televisi. Wawancara langsung dari jarak jaoh juga sudah sering kitasaksikan. Media elekektronik, seperti radio, televisi, internet, dan media cetak, dengan semua hal itu kita dapat mengatahui informasi di daerah lain.
Dari  uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa media dapat mempengaruhi hidup seseorang  atau mempengharuhi perkembangan anak.

C.     IMPIKASI BAGI GURU
Sebagai guru tentu anda mengharapkan dapat membuat sesuatu yang mampu membesarkan dampak positif bagi anak didik anda, berikut butir- butir yang dapat anda cermati :
1.      Mantapkan pemahaman anda bahwa setiap anak mempunyai ciri – ciri tersendiri.
2.      Yang Kenali latar belakang siswa dengan cermat
3.      Tekankan pada siswa bahwa setiap orang mempunyai ciri fisik yang berbeda- beda dan mempunyai kelebihan dan kekurangan.
4.      Berikan kesempatan pada siswa untuk menunjukan kesempatan mengembangkan kemampuannya.