Senin, 18 Juni 2012
Minggu, 17 Juni 2012
TUGAS KELOMPOK
PENGARUH FAKTOR
HEREDITAS DAN LINGKUNGAN
MATA KULIAH : Program SD Kelas Awal
Dosen Pengampuh : Drs. Sugiono M.Pd
DI SUSUN
OLEH
Rinayanti
Junita 091610369
Yuliana
091610560
Evi mulyani 091610616
Eka setianingsih 091610295
Anggrainy afna y 091610515
Heppy sumiati 091610429
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2012
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur dengan tulus serta kerendahan hati kehadirat Allah SWT, karena dengan
taufik dan hidayahNya kami dapat mempersembahkan makalah ini.
Selawat
dan salam selalu disampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa
umat islam menuju jalan kebahagian didunia dan akhirat melalui serangkaian
dakwah dan pendidikan yang dilakukanya.
Tujuan
malakah ini untuk memenuhi tugas kelompok Mata kuliah
Program SD Kelas Awal pada
khususnya dan untuk menambah ilmu pengatahuan kita tentang dunia pendidikan.
Namun disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi
pembahasan dan analisisnya, untuk itu kepada dosen dan teman teman diharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan malakah ini yang akan datang.
Akhirnya
denngan senantiasa mengharapkan petunjuk dari Allah SWT, kiranya makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pontianak, juni 2012
Tim
DAFTAR ISI
PENGANTAR.....................................................................................................
i
DAFTAR
ISI....................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................................ 1.1
B. Masalah......................................................................................................... 1.1
C. Tujuan........................................................................................................... 1.1
BAB
II PEMBAHASAN
Pengaruh
Hereditas dan Lingkungan................................................................. 1
A.
Faktor hereditas........................................................................................ 1
B.
Faktor lingkungan..................................................................................... 4
C.
Implikasi bagi guru .................................................................................. 7
BAB
III PENUTUP
1 Simpulan.................................................................................................... 15
2 Saran.......................................................................................................... 15
Daftar Pustaka..................................................................................................... 16
BAB
II
PEMBAHASAN
PENGARUH
FAKTOR HEREDITAS DAN LINGKUNGAN
A.
FAKTOR HEREDITAS
Kata
hereditas berasal dari bahasa inggris heredity yang berarrti keturunan,bawaan.
Faktor hereditas kita artikan sebagai faktor bawaan, yaitu sifat atau
karakteristik anak yang diturunkan orang tuanya atau keluarganya. Oleh karena
sifat ini berupa bawaan yang berada dalam diri anak, faktor hereditas kita
sebut pula sebagai faktor internal.
Mari
kita kaji pendapat para pakar mengenai berbagai faktor bawaan yang mempengaruhi
perkembangan anak :
1.
Aspek fisik
Menurut para
pakar yang diungkapkan oleh Winzer (1995), perbedaan fisik sebagian besar
merupakan akibat dari kematangan, yang dikontrol oleh gen (plasma pembawa
sifat) yang diturunkan ketika terjadinya konsepsi (pembuahan), yaitu bertemunya
sel telur dan sperma. Sebagian lagi terjadinya perbedaan perkembangan anak
ditentukan oleh pemeliharaan semasa kehamilan, gizi, kesehatan,dan olah raga.
Setiap orang
mempunyai sifat bawaan fisik yang hampir tidak dapat dipengaruhi oleh gizi atau
pemeliharaan lain nya. Ciri-ciri bawaan fisik ini, misalnya bentuk tubuh, warna
kulit, bentuk bagian-bagian badan tertentu, warna rambut, yang semuanya
membentuk ciri khas seseorang.sifat-sifat bawaan ini juga dapat dikaitkan
dengan ras atau suku bangsa, misalnya dengan melihat warna kulit, wajah atau
warna rambut kita dapat menil pemelitianaebak apakah anak tersebut keturunan
asing atau berasal dari daerah tertentu. Ciri-ciri khas yang diturunkan oleh
suku bangsa atau ras tertentu ini disebut bawaan ras.
2.
Jenis kelamin
Jenis kelamin
merupakan faktor bawaan yang mempengaruhi perkembangan anak dalam berbagai
aspek, dan seperti dalam kemampuan kognitif, kemampuan berbahasa, bersikap dan
berbagai keterampilan. Beberapa pakar telah melakukan penelitian tentang
pengaruh jenis kelamin terhadap perkembangan anak. Misalnya saja, Hyde dan Linn
yang diulas oleh Winzer (1995), menemukan bahwa anak laki-laki mempuyai
kemampuan berbahasa yang semakin meningkat
hampir anak wanita .hasil penelitian
itu berbeda dengan hasil penelitian sebelumya yang menujukan bawah anak
wanita lebih mampu berbahasa dibandingkan
anak laki-laki. Dari berbagai hasil penelitian,kemudian disimpul kan
bahwa anak wanita lebih cepat mampu berbica dari pada anak laki-laki namun
semakin bertambah usia mereka berbedaan itu semakin kecil(winzwr,1995).
Perbedaan lain
yang dikaitan dengan jenis kelamin adalah dalam memilih permainan ,misalnya
dalam memilih permainan ,anak wanita akan ,memilih mainan yang berbeda dari
anak laki-laki.Beberapa pakar menemukan bahwa ank wanita lebih banyak diarahkan
oleh orang dewasa dalam aktivitas permainan dari pada anak laki-laki(Winzer
1995).Dari segi kemampuan kognitif meskipun terjadi perbedaan yang
berkepanjangaan ,pada umumnya ada kecendrungan bahwa wanita lebih kuat dalam bahasa, sedangkan laki-laki lebih
mampu dalam matematika, sebagaimana yang diulas oleh Wizer (1995) dengan
berdasarkan penelitian yang berkaitan dengan pengaruh jenis kelamin.
Dari segi sikap
dan nilai, para pakar juga menemukan perbedaan antara pri dan wanita. Cardes,
sebagaimana diulas oleh Winzer (1995) menemukan bahwa wanita lebih cendrung
meminta persetujuan orang lain dan lebih penyayang dari laki-laki. Selanjutnya
Winzer (1995) juga mengulas penelitian Gilligan, yang menemukan bahwa wanita
lebih peduli pada rasa tanggung jawab, sedangkan laki-laki lebih berorientasi
pada keadilan.
3.
Kesehatan
Diantara
berbagai penyakit yang menggangu kesehatan manusia terdapat penyakit yang
bersifat menurun, seperti penyakit gula (diabetes). Bahkan dulu, penyakit
epilepsi (ayan) dianggap sebagai penyakit turunan. Namun, dengan kemajuan
teknologi, akhir-akhir ini sering ditayangkan ditelevisi, penyakit epilepsi
tidak lagi dianggap sebagai penyakit turunan.
4.
Kemampuan Mental (Kecerdasan)
Faktor
kecerdasan atau kemampuan mental sebagai faktor hereditas yang mempengaruhi
perkembangan anak sangat banyak dibahas/diteliti oleh para ahli dan menjadi
menjadi perdebatan yang berkepanjangan (Sprinthall & Sprinthall, 1987 ;
Winzer, 1995,Woolfolk,1993 ; dan Sumadi Suryabrata,1990). Kecerdasan atau
intelegensi yang dikenal dengan IQ (intelligence Quotion), merupakan tingkat
kecerdasan yang oleh beberapa pakar dianggap sebagian besar dipengaruhi oleh
faktor bawaan. Misalnya, Burke,Jansen, dan Terman, sebagaimana diungkapkan oleh
Winzer (1995), melaporkan bahwa (17 %) ditentukan oleh lingkungan.
Laporan itu
sudah berusia puluhan tahun yaitu menjelang perang dunia 1. Beberapa uluh tahun
kemudian tahun kemudian, seorang pakar ( Jansen), melaporkan hal yang hampir
sama, yaitu kecerdasan seseorang sangat tergantung dari faktor genetik, kurang
lebih punya pengaruh 80 % (Winzer,1995).
Namun, disamping
pakar yang menyatakan besarnya pengaruh hereditas pada kecerdasan seseorang,
banyak pakar mengatakan bahwa kecerdasan seseorang lebih banyak ditentukan oleh
faktor lingkungan.
5.
Bakat
Bakat yaitu
sebagaimana dikutip oleh Sumadi Suryabrata (1990) merupakan kemampuan untuk
melakukan suatu tugas tanpa banyak tergantung kepada latihan. Bakat memang
merupakan ciri khas individu yang sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan
anak. Seseorang yang belajar atau bekerja sesuai dengan bakatnya akan lebih
berhasil daripada kalau ia mempelajari di luar bakatnya.
Menurut
Guilford, yang diulas oleh Sumadi Suryabrata (1990), bakat mencakup 3 dimensi,
yaitu perseptual, psikomotor, dan intelektual. Dimensi perseptual berkaitan,
antara lain dengan kemampuan/kepekaan indra menangkap sesuatu psikomotor,
antara lain berkaitan dengan kekuatan, ketelitian, dan kecepatan serta dimensi
intelektual mencakup ingatan, pengenalan, penilaian, kemampuan berfikir.
B.
FAKTOR LINGKUNGAN
Faktor
lingkungan yang dianggap mempengaruhi perkembangan anak mencakup lingkungan
keluarga, sekolah, masyarakat, kebudayaan, dan media ( winzer , 1995 ).
1.
Lingkungan keluarga
Berbagai aspek keluarga yang
mempengaruhi perkembangan anak.
a.
Jumlah anak dalam keluarga
Jumlah anak
dalam keluarga ditemukan oleh para pakar punya pengaruh dalam perkembangan anak
(Winzer,1995). Salah satu penelitian menunjukkan bahwa jumlah anak berpengaruh
pada pencarian akademik. Makin besar jumlah anak dalam satu keluarga, makin
rendah pencapaian akademik anak-anak tersebut (dalam Winzer,1995). Hal ini
dapat kita pahami karena dengan jumlah anak yang besar, perhatian orang tua
harus terbagi.
b.
Nomor kelahiran
Anak pertama
dalam keluarga menunjukkan perkembangan kemampuan akademik dan fisik,
sebagaimana yang ditemukan oleh Belmont dan Marolla (dalam winzer, 1995). Namun
demikian, ada juga yang menemukan bahwa urutan kelahiran tidak punya pengaruh
dalam perkembangan anak.
c.
Perubahan struktur keluarga
Perubahan
struktur keluarga, misalnya adanya perceraian, adanya bapak/ibu tiri juga
ouuuuudddddapatdapat
dapat mempengaruhi perkembangan anak. Hal ini
dapat kita pahami karena perubahan struktur keluarga, lebih-lebih yang berupa
perceraian akan mengakibatkan munculnya masalah dalam keluarga.
d.
Latar belakang pendidikan orang tua
Latar belakang
pendidikan orang tua mempengaruhi perkembangan anak terutama dalam perkembangan
bahasa (Winter,1995). Hal ini dapat kita pahami karena anak belajar bahasa dari
orang yang selalu dekat dengannya, apakah itu ibunya atau pengasuhnya.
e.
Status sosial ekonomi
Status sosial
ekonomi seseorang tergambar dari kedudukannya di dalam masyarakat dan keadaan
ekonominya. Meskipun mungkin tidak benar disemua tempat , para pakar dinegeri
barat menemukan bahwa ada hubungan langsung antara kecerdasan dan status sosial
ekonomi. Anak yang berasal dari tingkat status sosial ekonomi yang berbeda-beda
dapat ditandai dari jenis mainan dan bahasa yang mereka gunakan (Winzer, 1995).
Secara logika kita dapat memahami hal ini karena anak yang berasal dari
keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi akan mendapatkan segala
kebutuhannya sehingga jika ia tergolong berkemampuan normal saja, ia akan mampu
belajar dengan baik. Bandingkan dengan anak yang harus membantu orang tua
mencari nafkah. Kesempatan untuk belajar dan menikmati mainan atau kebutuhan
lain akan sangat terbatas.
Itulah beberapa
aspek keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak. Perlu kita pahami bahwa
pengaruh keluarga terhadap perkembangan anak makin lama makin berkurang,
sejalan dengan meningkatnya usia anak. Makin besar anak , pengaruh keluarga
makin berkurang karena anak semakin banyak berada diluar rumah. Dengan
demikian, anak usia SD masih lebih banyak dipengaruhi oleh faktor keluarga
dibandingkan dengan anak SLTP. Demikian seterusnya.
2. lingkungan
sekolah
Pada
usia 5 tahunbahkan ada yang lebih awal dari itu, sebagian waktunya diluar
keluarga. Mereka mulai bersekolah baik di TK atau SD, kehidupan sekolah mulai
mewarnai sikap dan aktivitas mereka. Pengaruh sekolah terhadap pperkembangan
anak tidak dapat diragukan lagi.dari pengamatan langsung dapat kita menyimak
bahwa pada umumnya mereka yang menuikmati pendidikan sekolah menunujukan sikap
yang berbeda dari mereka yang tidak menikmati pendidikan sekolah.
Para
pakar yang mengambil keputusan menyadarai betapa besarnya pengaruh lingkungan sekolah,
sebagai pendidikan formal terhadap pendidikan anak. Oleh karena itu berbagai
usaha dilakukan untuk meningkatkan kualitas sekolah sehingga pengaruhnya
tweerhadap perkembangan anak semangkin positif. Perbaikan gedung dan fasilitas
sekolah, perbaikan kurikulum dan alat-alat atau buku pelajaran, perbaikan
metode mengajar, serta meningkatkan mutu guru, merupakan contoh – contoh usaha
untuk memperbaiki kualitas pengaruh sekolah terhadap siswa.
3.
lingkungan budaya dan masayarakat
Kebudayaan
dan masyarakat kadang – kadang susah dipisahkan. Untuk menetapkan wawasan ada
baiknya kita ketahui bahwa kebudayaan mencakup pengatahuan, nilai, sikap, dan
tradisi, yang dijadikan pedoman oleh
sekelompok orang, dalam memecahkan masalah kehidupan ( woolfolk, 1993 ). Selanjutnya
masayarakat dapat dibedakan menurut daerah, bangsa, suku bangsa, agama, jenis
kelamin, status sosial, dan sebagainya. Dengan demikian seseorang dapat
dipandang dari berbagai kelompok masyarakat, yang mempunyai budaya sendiri,
misalnya seorang yang berasal dari jawa dan beragama iskam paling tidak tidak
terpengaruh oleh dua latar belakang yaitu jawa dan islam.
Dari
pengamatan sehari-hari, kita dapat menyimak bahwa setiap orang yang lahir dan
dibesarkan dari mayarakat nelayan akan
berbeda kebiasaan dengan mereka yang tinggal didaerah pariwisata.
4.
media
Perkembangan
ilmu pengatahuan dan teknologi membuat dunia terasa semangkin kecil arus
globalisasi yang semangkin menggebu kadang – kadang membuat kita terengah –
engah dan terheran – heran. Kejadian yang berlangsung nun jauh dinegri seberang
dapat secara langsung kita nikmati melalui layar televisi. Wawancara langsung
dari jarak jaoh juga sudah sering kitasaksikan. Media elekektronik, seperti
radio, televisi, internet, dan media cetak, dengan semua hal itu kita dapat
mengatahui informasi di daerah lain.
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa
media dapat mempengaruhi hidup seseorang
atau mempengharuhi perkembangan anak.
C. IMPIKASI
BAGI GURU
Sebagai
guru tentu anda mengharapkan dapat membuat sesuatu yang mampu membesarkan
dampak positif bagi anak didik anda, berikut butir- butir yang dapat anda
cermati :
1. Mantapkan
pemahaman anda bahwa setiap anak mempunyai ciri – ciri tersendiri.
2. Yang
Kenali latar belakang siswa dengan cermat
3. Tekankan
pada siswa bahwa setiap orang mempunyai ciri fisik yang berbeda- beda dan
mempunyai kelebihan dan kekurangan.
4. Berikan
kesempatan pada siswa untuk menunjukan kesempatan mengembangkan kemampuannya.
Langganan:
Postingan (Atom)